tips klau anda mau pasang ku band di dish solid 6 atau 9 feed adalah ;
1 anda harus pointing (stel parabola) terlebih dahulu menggunakan c band dan harus berada pada jalur satelit (sejajar dengan posisi satelit) dari Palapa D sampai pas 7/10 signal nya dalam posisi max.
2 kalau sat yg di c band dah sejajar semua, trs pindahkan kabel ke lnb ku band.
3 posisi conector utk lnb ku band mengarah ke utara, sedangkan 0 lnb c band mengarah ke timur atau barat.
4 masukan freq, pol, sr, dan yg terpenting lokal lnb nya harus cocok sama parameter lnb ku band tersebut.
5 gunakan rec yg respon siganal nya cepat.
Rabu, 30 Maret 2011
Selasa, 29 Maret 2011
CODE SERVICE TV
kode TV polytron yaitu:
1.Dalam keadaan standby,tekan menu di remote beberapa detik sampai televisi menyala dan meminta kode akses
2.tekan kode 1013 atau 1014 untuk dapat membuka menu-menu service yang tersedia
3.Gunakan tombol CH UP dan CH DOWN di remote untuk mengganti kriteria atau gunakan tombol VOL UP atau VOL DOWN di remote untuk mengurangi atau menambah kan.
TOSHIBA : TEKAN MUTE DI REMOTE SEKALI,KEMUDIAN TEKAN LAGI DAN TAHAN MUTE + MENU DI TV .ULANGI UNTUK PROSES BERIKUTNYA
TEKAN MENU DIREMOTE-TEKAN ANGKA 4,7,2,5
TEKAN VOL(-) DI TV -TEKAN DAN TAHAN ANGKA 9
SANYO: MENU DI REMOTE + VOLUME UP TV
LG FLATRON: TEKAN OK DIREMOTE + OK DI TV atau MENU REMOTE + MENU DI TV
PHILIPS: POSISI TV STNDBY, TEKAN 0, 6, 2, 5, 9, MENU

SHARP : SHORT KAKI (PIN)6 DAN PIN 7 SESAAT PADA IC MCU (TDA 98XXX).UNTUK KELUAR SHORTKAN KEMBALI 
SAMSUNG : POSISI STANDBY TEKAN DI REMOTE : MENU - PSTD - MUTE - POWER ON
SAMSUNG PLANO :POSISI STANDBY, TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100: STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-POWER ON
SONY: STANDBY- OSD - 5 - VOL(-) - POWER ON.
1.Dalam keadaan standby,tekan menu di remote beberapa detik sampai televisi menyala dan meminta kode akses
2.tekan kode 1013 atau 1014 untuk dapat membuka menu-menu service yang tersedia
3.Gunakan tombol CH UP dan CH DOWN di remote untuk mengganti kriteria atau gunakan tombol VOL UP atau VOL DOWN di remote untuk mengurangi atau menambah kan.
TOSHIBA : TEKAN MUTE DI REMOTE SEKALI,KEMUDIAN TEKAN LAGI DAN TAHAN MUTE + MENU DI TV .ULANGI UNTUK PROSES BERIKUTNYA
TEKAN MENU DIREMOTE-TEKAN ANGKA 4,7,2,5
TEKAN VOL(-) DI TV -TEKAN DAN TAHAN ANGKA 9
SANYO: MENU DI REMOTE + VOLUME UP TV
LG FLATRON: TEKAN OK DIREMOTE + OK DI TV atau MENU REMOTE + MENU DI TV
PHILIPS: POSISI TV STNDBY, TEKAN 0, 6, 2, 5, 9, MENU
SHARP : SHORT KAKI (PIN)6 DAN PIN 7 SESAAT PADA IC MCU (TDA 98XXX).UNTUK KELUAR SHORTKAN KEMBALI

SAMSUNG : POSISI STANDBY TEKAN DI REMOTE : MENU - PSTD - MUTE - POWER ON
SAMSUNG PLANO :POSISI STANDBY, TEKAN DI REMOTE : DISPLAY-MENU-MUTE-POWER ON
SAMSUNG PLANO DIGITAL HD100: STANDBY-DISPLAY-MENU-MUTE-POWER
ATAU : STANDBY-MUTE-1-8-2-POWER ON
SONY: STANDBY- OSD - 5 - VOL(-) - POWER ON.
Sabtu, 26 Maret 2011
PROTEKSI PADA TV SHARP (TDA93xx) DAN KODE KEDIP
--TDA938x-IX3410 (wonder), TDA938x-IX3386 (universe)--
Prakata: Di beberapa daerah, dan beberapa bengkel tv, sasis ini merupakan momoknya bengkel tv (selain sasisnya tv sanyo, tentunya). Dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan berusaha mengurangi terjadinya aksi ganti mesin terhadap sasis ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan menjadikan berkah dunia akherat, Aaaaaaaamiin.
-------------------------------------------
PROTEK/SENSOR PADA TV SHARP
Seingat penulis, sejak dulu, produk-produk tv sharp dilengkapi dengan sistem proteksi. Jika ditemukan kejanggalan/ketidaknormalan, tv akan protek dengan sendirinya (untuk keamanan perangkat/user). Dan sekarang ini, hampir semua tv ber-merk juga menggunakan sistem proteksi. Tetapi jika dibandingkan dengan proteksi kepunyaan tv sharp, nggak ada tandingannya. Oleh sebab itu, penulis tidak heran jika tv sharp menjadi momok bagi bengkel tv.
Hampir semua bagian/blok tv sharp dilengkapi dengan sensor protek dengan jenis dan metode yang berbeda-beda, antara lain :
BOOT UP DAN SELF TEST
Penulis akan mencoba menjelaskan urutan BootUp. BootUp adalah tahap-tahap beroperasinya tv, dari mati hingga beroperasi secara normal. Jangan heran jika sasis tv sharp yang memakai TDA93xx munculnya gambar agak lama...., karena ic programnya muter-muter dulu (kerennya SelfTest).
Tahap-tahap self test (mohon koreksinya) sebagai berikut :
Untuk tahap 5 dan 6 diatas, menggunakan pin protek yaitu pin 8 (normalnya sekita 3,2v) pada IX3386 dan IX3410.
KODE KEDIP
Untuk mengetahui dimanakah error/protek tersebut terjadi, pabrik sharp melengkapi produk tvnya dengan kode kedip. Kode kedip bisa diketahui dari panjang/pendeknya dan jumlah kedipan lampu LED indikator. Daripada pusing mengukur panjang/pendeknya kedipan, lebih mudahnya dihitung saja jumlah kedipannya. Kode kedip ditunjukkan dengan cara:
Sedangkan jenis kode kedipnya beserta jenis kerusakannya sebagai berikut (berdasarkan pengalaman penulis), sebagai berikut :
catatan: untuk kedip 2 dan 5 (atau kedip lainnya), penulis belum pernah menjumpai (jika ada yang pernah menjumpai mohon kontribusinya).
TIPS PERBAIKAN SASIS INI
Jika ada kekurangan/kesalahan, mohon koreksi dan kontribusi rekan-rekan. Terima Kasih.
Prakata: Di beberapa daerah, dan beberapa bengkel tv, sasis ini merupakan momoknya bengkel tv (selain sasisnya tv sanyo, tentunya). Dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan berusaha mengurangi terjadinya aksi ganti mesin terhadap sasis ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan menjadikan berkah dunia akherat, Aaaaaaaamiin.
-------------------------------------------
PROTEK/SENSOR PADA TV SHARP
Seingat penulis, sejak dulu, produk-produk tv sharp dilengkapi dengan sistem proteksi. Jika ditemukan kejanggalan/ketidaknormalan, tv akan protek dengan sendirinya (untuk keamanan perangkat/user). Dan sekarang ini, hampir semua tv ber-merk juga menggunakan sistem proteksi. Tetapi jika dibandingkan dengan proteksi kepunyaan tv sharp, nggak ada tandingannya. Oleh sebab itu, penulis tidak heran jika tv sharp menjadi momok bagi bengkel tv.
Hampir semua bagian/blok tv sharp dilengkapi dengan sensor protek dengan jenis dan metode yang berbeda-beda, antara lain :
- Sensor Tegangan : v heater, B+ 115V, B+ vertikal, 12/16V dan tegangan-tegangan lainnya. Proteksi tegangan terdiri dari OverVoltage dan NoVoltage. Komponen yang dipakai untuk sensor tegangan biasanya menggunakan dioda (zener/dioda biasa--1N4148).
- Sensor Output/input blok: output vertikal (Vertical Guard), H sync, dll. TV akan protek jika tidak ada output/signal atau tegangan output dalam bentuk DC.
- Sensor Sync: walaupun jarang, proteksi ini biasanya sudah masuk di dalam IC jungle/chroma.
- X-ray protection: menyensor tegangan ABL, berfungsi guna menyensor tegangan HV (karena ABL adalah minusnya HV).
- dan yang terbaru, proteksi data digital. Karena rangkaian didesain sekompak/seringkas mungkin (dijadikan dalam 1 chip), maka sistem proteksi juga dimasukkan ke dalam IC tersebut. IC-ic tersebut akan mengirimkan data ke IC-program jika sistem (dalam ic tersebut) ada yang tidak beres, kemudian ic program akan memproteksi/mematikan perangkat tv.
BOOT UP DAN SELF TEST
Penulis akan mencoba menjelaskan urutan BootUp. BootUp adalah tahap-tahap beroperasinya tv, dari mati hingga beroperasi secara normal. Jangan heran jika sasis tv sharp yang memakai TDA93xx munculnya gambar agak lama...., karena ic programnya muter-muter dulu (kerennya SelfTest).
Tahap-tahap self test (mohon koreksinya) sebagai berikut :
- Regulator beroperasi dengan baik--> adanya tegangan standby (3,3V), osilator kristal pada ic-program bekerja untuk memberi denyut/clock ic program.
- Program reset, reset dikontrol oleh IC reset (PST573, pada goldstar/merk lain KIA70) , pada pin 60.
- Setelah reset, program meload/membaca EEPROM (mengambil data servis). Jika gagal membaca/load --> protek.
- Setelah membaca EEPROM, program akan mencoba untuk menghidupkan tv (power on), diawali dengan menghidupkan regulator ke posisi ON (B+ 115V penuh), diikuti dengan beroperasinya osc jungle (horisontal dan vertikal). Untuk sementara, sinyal video dalam keadaan MUTE.
- Setelah trafo flyback bekerja, ic program (dengan bantuan zener, dioda-dioda), menyensor/mengecek tegangan-tegangan vital. Jika ditemukan ketidaknormalan, tv akan protek.
- Proses pengecekan tegangan diikuti oleh pengecekan input/output amplifikasi (vertical out, X-ray, dll).
- Tahap berikutnya adalah pengecekan sinyal/sync, sinyal video dimasukkan dan diproses (saat ini, output ke tabung/video drive masih di MUTE --> belum ada gambar/raster), tujuannya adalah mendeteksi dan memastikan bahwa osc hor dan vert tersinkronisasi oleh video/raster. Jika sync gagal, tv akan protek.
- Pengecekan digital/data servis. Sebelumnya, tv dinyalakan berdasarkan setting yang tersimpan dalam data servis (EEPROM), jika data tidak bisa diset, tv akan protek. misalnya. pada data NICAM diset pada 1 (NICAM=1) padahal pada rangkaian/tv tidak terdapat rangkaian NICAM, tv akan protek. Tahap ini adalah tahap pengecekan data digital (internal).
- Pengecekan digital eksternal (peripheral, diluar IC), program akan mengecek keberadaan peripheral/alat2 tambahan diluar IC melalui bus data (SDA dan SCL, menggunakan protokol I2C), kemudian mengeset peralatan-peralatan tersebut dengan data sesuai yang tersimpan dalam EEPROM. Pada sharp Wonder, peripheral/peralatan luar antara lain: Tuner (PLL), AN5891K (SoundProcessor) dan M52797SP (AV switch), jika komunikasi ke/dari perangkat2 luar tersebut gagal/terganggu, tv akan protek.
- Setelah semuanya beres, sinyal video di UNMUTE (ditampilkan).
- Selama beroperasi, ic program selalu memonitor semua pintu proteksi.
Untuk tahap 5 dan 6 diatas, menggunakan pin protek yaitu pin 8 (normalnya sekita 3,2v) pada IX3386 dan IX3410.
KODE KEDIP
Untuk mengetahui dimanakah error/protek tersebut terjadi, pabrik sharp melengkapi produk tvnya dengan kode kedip. Kode kedip bisa diketahui dari panjang/pendeknya dan jumlah kedipan lampu LED indikator. Daripada pusing mengukur panjang/pendeknya kedipan, lebih mudahnya dihitung saja jumlah kedipannya. Kode kedip ditunjukkan dengan cara:
- Kode kedip menggunakan LED merah, kalo hijau yang berkedip mungkin bukan kode kedip.
- Sebagai gambaran (gunakan imajinasimu), kode kedip 4 akan ditunjukkan sebagai berikut : lampu led menyala 4 kali (lamanya kira2 200ms setiap menyala--kira2 seperempat detik--), kemudian jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) -- menyala/kedip lagi 4 kali --> jeda/mati kira2 setengah detik (400ms) --> kedip lagi 4 kali ........ begitu seterusnya.
Sedangkan jenis kode kedipnya beserta jenis kerusakannya sebagai berikut (berdasarkan pengalaman penulis), sebagai berikut :
- Kedip 1 kali : bus data error mungkin disebabkan program gagal dalam membaca memory atau bus data (SDA, SCL).
- Kedip 3 kali : Jungle (osc horisontal, vertikal), bisa juga disebabkan karena x-ray (ABL).
- Kedip 4 kali : Sinkronisasi gagal, video/raster tidak terdeteksi, VIF. Switch AV perlu diperhatikan.
- Kedip 6 kali : Internal peripheral, nicam, SIF. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
- Kedip 7 kali : internal setting, format signal, setting decoder. Disebabkan data service yang tidak sesuai.
- Kedip 8 kali : Tuner (gagal mengeset frekuensi tuner atau tuner tidak terdeteksi), juga bisa disebabkan peripheral luar (misalnya AN5891K, M52797SP) karena bus terganggu.
catatan: untuk kedip 2 dan 5 (atau kedip lainnya), penulis belum pernah menjumpai (jika ada yang pernah menjumpai mohon kontribusinya).
TIPS PERBAIKAN SASIS INI
- Jika tv dinyalakan langsung merah (tanpa kedip), cek trafo FB, tegangan-tegangan vital, R625 (SMD) nilainya 180K, dari jalur 180V.
- Jika kedip 1 s/d 4, langkahnya : operasi semua solderan, kalo perlu disolder ulang. Lebih-lebih pada R dan C SMD dibawah ic Vertikal. Kalau belum manjur, ada komponen yang rusak seputar rangkaian Jungle, pin yang perlu dicek : pin 21 (Vdrive A), pin 22 (VdriveB), pin 33 beserta rangkaian hor drive. Tegangan-tegangan vital perlu juga dicek.
- Jika kedip 4 keatas, masuk saja ke service mode. TV akan menyala dan sempat untuk mengecek tegangan-tegangan. Kalo perlu ubah setting service mode. (tulis dulu setting awalnya, sebelum melakukan perubahan).
- Jika kode kedip berubah-ubah, misalnya ketika dinyalakan berkedip 8 kali trus dimatikan, dinyalakan lagi ternyata kedipnya berubah jadi 4 kali, yang perlu dicek adalah jalur bus data (SDA, SCL). Pada Wonder, cek dua zener 5V (D302, D303) lokasinya dekat dengan AN5891.
- Sebelum berniat untuk menyolder, sebaiknya cek dulu data service modenya.
- Dengan memahami tahapan Self Test, akan lebih mudah mengetahui letak kerusakannya.
Jika ada kekurangan/kesalahan, mohon koreksi dan kontribusi rekan-rekan. Terima Kasih.
Rabu, 23 Maret 2011
datasheet flyback tv
FSV 14A001 (Samsung)
FSV 20A001
FCK 14A033
FCV 20A001
16,5V_NC_H_46V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
154-064P (Goldstar)
154-177B
FCK 14B047 (Akari)
COL_185V_B+_GROUND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
154-064G (Goldstar)
154-177E
COL_180V_92V_125VBOOST_24V_12V_GROUND_ABL_H_AFC
FCM 14A025 (Samsung, Blaupunkt)
FCM 1411L01
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_B+90V_ABL_125VBOOST_COL
DCF 1577 (Daewoo, Mitsuba)
DCF 2077
FSA 16012M
COL_B+_AFC_125VBOOST_16,5V_ABL_24V_GROUND_180V_H
FTK 14B011 (Aiwa)
COL_B+_25V_GROUND_180V_H_ABL_GROUND_AFC_15V
FCK 1411E10A (Etron)
190V_COL_NC_B+_NC_24V_ABL_GROUND_15V_H
JF 0208-0208C (Solitron)
COL_B+_GROUND_185V_H_ABL_GROUND_15V_AFC_24V
JF 0208-0210B (Sansui)
JF 0501-0501
COL_B+_180V_14V_24V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FCM 14B014N (Polytron, Digitec)
FCM 20B061N
JF 0601-19577
COL_B+_GROUND_200V_NC_H_NC_ABL+12v_-12v
JF 0501-1206 (Sansui)
COL_B+_180V_16V_25V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
L40B17100 (Sanyo)
COL_B+_NC_180V_AFC_GROUND_ABL_NC_H_GROUND
L40B09000 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_16V_NC_180V
L40B05500 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_GROUND_NC_NC_ABL
L40B09001 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC_NC_180V
6174Z-6040C (LG)
BSC 23-N0107
COL_185V_B+_GROUND_-14V_+14V_GROUND_ABL_H_AFC
BSC 24-08B (Tv China)
BSC 24-01N362
BSC 25-4803
BSC 25-N1616
BSC 25-0106
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC
BSC 25-T1010A (Tv China)
BSC 24-01N4014K
BSC 25-09N21A
BSC 25-09N20E
TEP_COL_TEP_B+_TEP_TEP_GROUND_H_ABL_180V
BSC 60HZ (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_11V_16V_45V_ABL_H_AFC
BSC 24-2231HC (Panda)
COL_B+_46V_16V_GROUND_AFC_ABL_H_180V_NC
BSC 65A (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_NC_NC_14,5V_ABL_H_AFC
TFB 4067BD (Toshiba)
TFB 4125CH
TFB 4122HY/ES/CS/DY
BSC 23-N0102
COL_B+_185V_GROUND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
FCK 14A028 (Fuji Electric)
NC_B+_14V_24V_H_GROUND_ABL_180V_B+_COL
154-189C (Fuji Electric)
154-277C
FCM 20B027
COL_B+_180V_14V_22V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FUY 20C009 (Akari)
COL_180V_B+_GROUND_NC_24V_NC_ABL_H_AFC
FCK 14A006 (Digitec, Polytron, OK)
FCM 2015HE
FCM 14A032
KFS 60844A
NC_NC_GROUND_185V_15V_H_24V_ABL_B+_COL_
154-138K (Etron)
154-182H
190V_NC_COL_AFC_B+_43V_ABL_GROUND_12V_H
CF 0801 (Fujitec)
COL_B+180V_15V_24V_H_GROUND_ABL_NC_NC
CF 0854 (Fuji Electric, Siera)
CF 0582
COL_B+_GROUND_AFC_185V_H_25V_15V_GROUND_ABL
FSA 28027M (Fuji Electric)
COL_NC_NC_123V_12V_ABL_25V_GROUND_185V_H
BSC 24-01N4009A (Tv China)
COL_NC_B+_GROUND_NC_TEP_NC_ABL_H_AFC
BSC 22-2314H (Fujitec)
COL_B+_180V_15V_24V_AFC_GROUND_ABL_NC_NC
BSC 22-01N40J (Tv China)
COL_180V_115V_GROUND_22V_16V_ABL_H_NC_NC
F 0193 PEN1-SA (Sharp)
F 0194 PEN1-SA
COL_B+_GROUND_42V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL
(cat: teg 12v pada FBT F0194= 16V)
FSV 20A001
FCK 14A033
FCV 20A001
16,5V_NC_H_46V_185V_GROUND_NC_ABL_B+125V_COL
154-064P (Goldstar)
154-177B
FCK 14B047 (Akari)
COL_185V_B+_GROUND_16V_24V_40V_ABL_H_AFC
154-064G (Goldstar)
154-177E
COL_180V_92V_125VBOOST_24V_12V_GROUND_ABL_H_AFC
FCM 14A025 (Samsung, Blaupunkt)
FCM 1411L01
16,5V_AFC_H_24V_180V_GROUND_B+90V_ABL_125VBOOST_COL
DCF 1577 (Daewoo, Mitsuba)
DCF 2077
FSA 16012M
COL_B+_AFC_125VBOOST_16,5V_ABL_24V_GROUND_180V_H
FTK 14B011 (Aiwa)
COL_B+_25V_GROUND_180V_H_ABL_GROUND_AFC_15V
FCK 1411E10A (Etron)
190V_COL_NC_B+_NC_24V_ABL_GROUND_15V_H
JF 0208-0208C (Solitron)
COL_B+_GROUND_185V_H_ABL_GROUND_15V_AFC_24V
JF 0208-0210B (Sansui)
JF 0501-0501
COL_B+_180V_14V_24V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FCM 14B014N (Polytron, Digitec)
FCM 20B061N
JF 0601-19577
COL_B+_GROUND_200V_NC_H_NC_ABL+12v_-12v
JF 0501-1206 (Sansui)
COL_B+_180V_16V_25V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
L40B17100 (Sanyo)
COL_B+_NC_180V_AFC_GROUND_ABL_NC_H_GROUND
L40B09000 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_16V_NC_180V
L40B05500 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_GROUND_NC_NC_ABL
L40B09001 (Sanyo)
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC_NC_180V
6174Z-6040C (LG)
BSC 23-N0107
COL_185V_B+_GROUND_-14V_+14V_GROUND_ABL_H_AFC
BSC 24-08B (Tv China)
BSC 24-01N362
BSC 25-4803
BSC 25-N1616
BSC 25-0106
COL_B+_NC_AFC_GROUND_H_ABL_NC
BSC 25-T1010A (Tv China)
BSC 24-01N4014K
BSC 25-09N21A
BSC 25-09N20E
TEP_COL_TEP_B+_TEP_TEP_GROUND_H_ABL_180V
BSC 60HZ (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_11V_16V_45V_ABL_H_AFC
BSC 24-2231HC (Panda)
COL_B+_46V_16V_GROUND_AFC_ABL_H_180V_NC
BSC 65A (Changhong)
COL_B+_190V_GROUND_NC_NC_14,5V_ABL_H_AFC
TFB 4067BD (Toshiba)
TFB 4125CH
TFB 4122HY/ES/CS/DY
BSC 23-N0102
COL_B+_185V_GROUND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
FCK 14A028 (Fuji Electric)
NC_B+_14V_24V_H_GROUND_ABL_180V_B+_COL
154-189C (Fuji Electric)
154-277C
FCM 20B027
COL_B+_180V_14V_22V_H_GROUND_ABL_AFC_NC
FUY 20C009 (Akari)
COL_180V_B+_GROUND_NC_24V_NC_ABL_H_AFC
FCK 14A006 (Digitec, Polytron, OK)
FCM 2015HE
FCM 14A032
KFS 60844A
NC_NC_GROUND_185V_15V_H_24V_ABL_B+_COL_
154-138K (Etron)
154-182H
190V_NC_COL_AFC_B+_43V_ABL_GROUND_12V_H
CF 0801 (Fujitec)
COL_B+180V_15V_24V_H_GROUND_ABL_NC_NC
CF 0854 (Fuji Electric, Siera)
CF 0582
COL_B+_GROUND_AFC_185V_H_25V_15V_GROUND_ABL
FSA 28027M (Fuji Electric)
COL_NC_NC_123V_12V_ABL_25V_GROUND_185V_H
BSC 24-01N4009A (Tv China)
COL_NC_B+_GROUND_NC_TEP_NC_ABL_H_AFC
BSC 22-2314H (Fujitec)
COL_B+_180V_15V_24V_AFC_GROUND_ABL_NC_NC
BSC 22-01N40J (Tv China)
COL_180V_115V_GROUND_22V_16V_ABL_H_NC_NC
F 0193 PEN1-SA (Sharp)
F 0194 PEN1-SA
COL_B+_GROUND_42V_12V_AFC_185V_GROUND_H_ABL
(cat: teg 12v pada FBT F0194= 16V)
154 - 132A
154 - 132C
C _ 40v _ 16,5 _ Heater _ Gnd _ B+ _ 180v _ Gnd _ Abl _40v
154 189H
154 277C
FCM 20B027
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 24v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
8-598-858--00
8-598-811
C _ B+135v _ 200v _ Heater _ Gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ Nc _ Abl
BSC 22-01-06
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 24-01N362
C _ B+ _ Nc _ afc _ gnd _ Heater _abl _ nc
BSC 24-01N4014K
BSC 25-T1010A
BSC 25-09N21A
BSC 25-05N2110A
BSC 25-09N20E
Tep _ C _ Tep _ B+ _ Tep _ Tep _ gnd _ Heater _ abl _ 180v
BSC 65A
C _ B+ _ 190v _ Gnd _ Nc _ Nc _ 14,5v _ Abl _ Heater _ Afc
DCF 2217J
C _ B+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ heater
F 0101KM-SA
F 0141 PE-M
C _ B+ _ Gnd _ 24v _ 16v _ Afc _ 180v _ Gnd _ Heater _ Abl
FCK 14A006
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl
FCK 1411 L 01
FCM 14A025
C _ Boost-up _ Abl _ B+ _ Gnd _ 180v _ 24V _ Heater _ Afc _ 16,5v
FCG 2045 BL
Afc - 16,5v _ Heater _ Boost-up _ B+83v _ Gnd _ Nc _ C _ Abl _ 175v _ 24v
FCM-20B061N (polytron)
C_B+_gnd_185_nc_Ht_Nc_abl_+12_-12
FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
C - B+ - Afc _ Boost-up _ 16,5 _ Abl _ 25v _ Gnd _ 185v _Heater
FUY-20C009 (akari)
C_180_B+_gnd_nc_24_nc_abl_Ht_afc
FSV - 20A001
FCK - 14A033
FSV - 14A001
C _ B+125v _ Abl _ Nc _ Gnd _ 185 _ 46 _ Heater _ Nc _ 16,5
FTK-14A004P (samsung)
C_B+125v_ABL_ Nc_ Gnd_ 180v_24v_Ht_afc_16,5
JF 0501-1206
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 25v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
JF0601-19577 (polytron)
C_B+_gnd_200v_nc_Ht_nc_abl_+12_-12
MC - FBC-015
LCE CF0854
C _ B+ _ Gnd _ Afc _ 185 _ Heater _ 25 _ 15 _ Gnd _ Abl
TFB 4125 DY (tosiba)
TFB 4125 HY
C _ B+ _ 180 _ Gnd _ Nc _ 26v _ 12v _ Abl _ Heater _ Afc
K 148 TC
C - 180v _ B+ - Gnd _ Afc _ 16v _ Abl _ Heater _ Nc _ Nc
154-064P Goldstar
154-177B
FCK-14B047
C _ 180v _ B+ _ Gnd _ 16v _ 24v _ 40v _ Abl _ Heater _ Afc
F 0101KM-SA
F 0141 PE-M
C _ B+ _ Gnd _ 24v _ 16v _ Afc _ 180v _ Gnd _ Heater _ Abl
K 148 TC
C - 180v _ B+ - Gnd _ Afc _ 16v _ Abl _ Heater _ Nc _ Nc
FCG 2045 BL
Afc - 16,5v _ Heater _ Boost-up _ B+83v _ Gnd _ Nc _ C _ Abl _ 175v _ 24v
FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
C - B+ - Afc _ Boost-up _ 16,5 _ Abl _ 25v _ Gnd _ 185v _Heater
JF 0501-1206 sansui
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 25v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
JF0601-19577 (polytron)
C_B+_gnd_200v_nc_Ht_nc_abl_+12_-12
FCK 14A006 digitec, polytron
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl
FCM-20B061N (polytron)
c_B+_gnd_185_nc_Ht_Nc_abl_+12_-12
FUY-20C009 (akari)
C_180_B+_gnd_nc_24_nc_abl_Ht_afc
BSC 65A changhong
C _ B+ _ 190v _ Gnd _ Nc _ Nc _ 14,5v _ Abl _ Heater _ Afc
154 - 132A intel
154 - 132C
C _ 40v _ 16,5 _ Heater _ Gnd _ B+ _ 180v _ Gnd _ Abl _40v
FCK 1411 L 01
FCM 14A025
C _ Boost-up _ Abl _ B+ _ Gnd _ 180v _ 24V _ Heater _ Afc _ 16,5v
154 189H
154 277C
FCM 20B027
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 24v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
MC - FBC-015
LCE CF0854
C _ B+ _ Gnd _ Afc _ 185 _ Heater _ 25 _ 15 _ Gnd _ Abl
FSV - 20A001 samsung
FCK - 14A033
FSV - 14A001
C _ B+125v _ Abl _ Nc _ Gnd _ 185 _ 46 _ Heater _ Nc _ 16,5
FTK-14A004P (samsung)
C_B+125v_ABL_ Nc_ Gnd_ 180v_24v_Ht_afc_16,5
8-598-858--00 sony KV-PG21P70
8-598-811
C _ B+135v _ 200v _ Heater _ Gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ Nc _ Abl
8-598-960-00 sony KV-G21P1
C_b+115V_200V_ht_ gnd_-13v_gnd_+15v_nc_abl
TFB 4125 DY (thosiba)
TFB 4125 HY
C _ B+ _ 180 _ Gnd _ Nc _ 26v _ 12v _ Abl _ Heater _ Afc
BSC 22-01-06
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 24-01N362
C _ B+ _ Nc _ afc _ gnd _ Heater _abl _ nc
BSC 24-01N4014K tv china
BSC 25-T1010A
BSC 25-09N21A
BSC 25-05N2110A
BSC 25-09N20E
Tep _ C _ Tep _ B+ _ Tep _ Tep _ gnd _ Heater _ abl _ 180v
BSC25-2678S konka K2169TC
C_200v_B+_ gnd_afc_16v_abl_ht_nc_nc
JY0301-0206 tv china 29
C_B+_nc_afc_gnd_HT_abl_tep_tep_tep
DCF 2217J
C _ B+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ heater
154-177B
FCK-14B047
C _ 180v _ B+ _ Gnd _ 16v _ 24v _ 40v _ Abl _ Heater _ Afc
F 0101KM-SA
F 0141 PE-M
C _ B+ _ Gnd _ 24v _ 16v _ Afc _ 180v _ Gnd _ Heater _ Abl
K 148 TC
C - 180v _ B+ - Gnd _ Afc _ 16v _ Abl _ Heater _ Nc _ Nc
FCG 2045 BL
Afc - 16,5v _ Heater _ Boost-up _ B+83v _ Gnd _ Nc _ C _ Abl _ 175v _ 24v
FSA 16012M
DCF 2077A
DCF 1577
FSA 16012M
C - B+ - Afc _ Boost-up _ 16,5 _ Abl _ 25v _ Gnd _ 185v _Heater
JF 0501-1206 sansui
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 25v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
JF0601-19577 (polytron)
C_B+_gnd_200v_nc_Ht_nc_abl_+12_-12
FCK 14A006 digitec, polytron
FCM 2015HE
FCM 14A032
C _ B+ _ Abl _ 24v _ Heater _ 16v _ 180v _ Gnd _ Nc _ Abl
FCM-20B061N (polytron)
c_B+_gnd_185_nc_Ht_Nc_abl_+12_-12
FUY-20C009 (akari)
C_180_B+_gnd_nc_24_nc_abl_Ht_afc
BSC 65A changhong
C _ B+ _ 190v _ Gnd _ Nc _ Nc _ 14,5v _ Abl _ Heater _ Afc
154 - 132A intel
154 - 132C
C _ 40v _ 16,5 _ Heater _ Gnd _ B+ _ 180v _ Gnd _ Abl _40v
FCK 1411 L 01
FCM 14A025
C _ Boost-up _ Abl _ B+ _ Gnd _ 180v _ 24V _ Heater _ Afc _ 16,5v
154 189H
154 277C
FCM 20B027
C _ B+ _ 180v _ 16v _ 24v _ Heater _ Gnd _ Abl _ Afc _ Nc
MC - FBC-015
LCE CF0854
C _ B+ _ Gnd _ Afc _ 185 _ Heater _ 25 _ 15 _ Gnd _ Abl
FSV - 20A001 samsung
FCK - 14A033
FSV - 14A001
C _ B+125v _ Abl _ Nc _ Gnd _ 185 _ 46 _ Heater _ Nc _ 16,5
FTK-14A004P (samsung)
C_B+125v_ABL_ Nc_ Gnd_ 180v_24v_Ht_afc_16,5
8-598-858--00 sony KV-PG21P70
8-598-811
C _ B+135v _ 200v _ Heater _ Gnd _ -16,5(vertkl) _ Gnd(vertkl) _ +16,5(vertkl) _ Nc _ Abl
8-598-960-00 sony KV-G21P1
C_b+115V_200V_ht_ gnd_-13v_gnd_+15v_nc_abl
TFB 4125 DY (thosiba)
TFB 4125 HY
C _ B+ _ 180 _ Gnd _ Nc _ 26v _ 12v _ Abl _ Heater _ Afc
BSC 22-01-06
BSC 25-48
BSC 25-4803
BSC 24-01N362
C _ B+ _ Nc _ afc _ gnd _ Heater _abl _ nc
BSC 24-01N4014K tv china
BSC 25-T1010A
BSC 25-09N21A
BSC 25-05N2110A
BSC 25-09N20E
Tep _ C _ Tep _ B+ _ Tep _ Tep _ gnd _ Heater _ abl _ 180v
BSC25-2678S konka K2169TC
C_200v_B+_ gnd_afc_16v_abl_ht_nc_nc
JY0301-0206 tv china 29
C_B+_nc_afc_gnd_HT_abl_tep_tep_tep
DCF 2217J
C _ B+ _ afc _ boost-up _ 16,5 _ 24 _ abl _ gnd _ 200v _ heater
Bung Karno
inspirasi ku dan beliau sangat ku kagumu dalam perjuanganya di masa lampau. kapankan di bangsa kita akan lahir sukarno2 muda yang bijaksana????
Selasa, 22 Maret 2011
kupu-kupu
Setiap orang pasti tahu kupu-kupu. GuSTI ALLAH tampaknya ingin menunjukkan pada manusia sebuah hakekat kehidupan melalui seekor kupu-kupu. Namun kembali kepada manusia itu sendiri, apakah mereka mau menggunakan pikirannya untuk memahami apa hakekat yang ada dibalik binatang kupu-kupu yang memiliki warna sayap yang indah. Lalu apa hakekat yang bisa kita pelajari dari seekor kupu-kupu?
Kehidupan seekor kupu-kupu tak ada bedanya dengan manusia. Ketika masih muda belia, seekor kupu-kupu hanyalah seekor ulat. Ia berusaha ke sana kemari untuk mencari makan. Ulat tersebut akan menempel pada dedaunan dan mereka hidup di tempat itu. Pahit getir kehidupan dia rasakan diantara dedaunan itu. Saat panas menerpa, ia pun tetap bertahan. Demikian pula ketika musim hujan tiba, ia juga sangat berhati-hati dan berlindung diantara dedaunan dari guyuran air hujan yang menyirami tumbuh-tumbuhan di muka bumi.
Sama halnya dengan manusia, ketika muda, manusia selalu mencari setiap pengalaman dalam hidup. Pahit getir kehidupan senantiasa dijalani. Kehidupan senantiasa berputar menurut siklusnya. Ada saatnya sukacita, ada kalanya duka yang kita alami dalam kehidupan ini. Semuanya itu adalah suatu kewajaran. Pasalnya, GUSTI ALLAH menciptakan semua yang ada di dunia ini berpasang-pasangan. Jika ada siang, disitu juga ada malam. Jika ada sukacita, disitu juga ada duka. Itu semuanya merupakan warna-warni kehidupan di dunia dan kita sebagai manusia tidak bisa memilih untuk berada pada satu sisi saja. Artinya, hanya memiliki sukacita saja, dan tidak ingin mengalami duka, itu adalah hal yang mustahil.
Seekor ulat akan tahu masanya untuk berdiam diri. Pada saatnya, ulat akan berdiam diri. Ia 'bertapa' untuk merenungkan kehidupan yang selama ini dilaluinya. Dalam keadaan 'bertapa' yang sangat tinggi itu, sang ulat akan dilingkupi oleh sebuah lapisan yang melindungi tubuhnya dari terik panas mentari dan hujan. Lapisan itu biasanya kita kenal dengan nama kepompong.
Lain halnya dengan ulat yang 'bertapa', justru manusia tidak tahu kapan saatnya mereka harus 'bertapa' untuk merenungi kehidupan ini. Manusia cenderung mengumbar nafsunya demi untuk mencari kesenangan hidup di dunia. Dan jikalau kesenangan dunia itu sudah didapatkannya, maka manusia itu akan mati-matian untuk mempertahankannya dan tak ingin kesenangan dunia itu meninggalkan dirinya. Hal itulah yang membuat manusia semakin terikat oleh dunia. Tragisnya, manusia tidak sadar bahwa umur berjalan terus. Saat mereka harus 'bertapa' merenungi kehidupan ini dan mencari jalan setelah kehidupan di dunia ini usai, dilewatkannya begitu saja hingga ajal menjemputnya.
Setelah 'bertapa' dengan khusyuk dan dilingkupi oleh kepompong, maka sang ulat tersebut akan berubah wujud menjadi seekor kupu-kupu dengan sayap yang berwarna indah. Keindahan warna kupu-kupu tersebut sebenarnya merupakan petunjuk dari GUSTI ALLAH kepada manusia. Jika manusia itu benar-benar mampu dan mau untuk 'bertapa' dan memahami dirinya sendiri, maka manusia tersebut akan menemukan hakekat kehidupan yang dicarinya. Dan ketika ia sudah mengerti dan memahami hakekat dirinya sendiri, maka manusia tersebut akan bertemu dengan GUSTI ALLAH. Dan manusia yang sudah bertemu dengan GUSTI ALLAH, maka akan dipandang oleh orang lain seperti indahnya sayap kupu-kupu.
Nah, dari uraian tersebut, kita manusia seharusnya lebih banyak merenung tentang hakekat hidup ini. Darimana kita sebelum lahir, dan akan kemana kita setelah mati. Orang Kejawen menyebutnya sebagai "Sangkan-Paraning Dumadi". Jika manusia sudah memahami hakekat kehidupan ini, maka lambat-laun ia akan bertemu dengan Sang Pencipta Kehidupan. Dan di mata orang lain, manusia yang sudah menemukan hakekat kehidupan ini akan memiliki pesona seindah warna-warni sayap kupu-kupu.c
Kehidupan seekor kupu-kupu tak ada bedanya dengan manusia. Ketika masih muda belia, seekor kupu-kupu hanyalah seekor ulat. Ia berusaha ke sana kemari untuk mencari makan. Ulat tersebut akan menempel pada dedaunan dan mereka hidup di tempat itu. Pahit getir kehidupan dia rasakan diantara dedaunan itu. Saat panas menerpa, ia pun tetap bertahan. Demikian pula ketika musim hujan tiba, ia juga sangat berhati-hati dan berlindung diantara dedaunan dari guyuran air hujan yang menyirami tumbuh-tumbuhan di muka bumi.
Sama halnya dengan manusia, ketika muda, manusia selalu mencari setiap pengalaman dalam hidup. Pahit getir kehidupan senantiasa dijalani. Kehidupan senantiasa berputar menurut siklusnya. Ada saatnya sukacita, ada kalanya duka yang kita alami dalam kehidupan ini. Semuanya itu adalah suatu kewajaran. Pasalnya, GUSTI ALLAH menciptakan semua yang ada di dunia ini berpasang-pasangan. Jika ada siang, disitu juga ada malam. Jika ada sukacita, disitu juga ada duka. Itu semuanya merupakan warna-warni kehidupan di dunia dan kita sebagai manusia tidak bisa memilih untuk berada pada satu sisi saja. Artinya, hanya memiliki sukacita saja, dan tidak ingin mengalami duka, itu adalah hal yang mustahil.
Seekor ulat akan tahu masanya untuk berdiam diri. Pada saatnya, ulat akan berdiam diri. Ia 'bertapa' untuk merenungkan kehidupan yang selama ini dilaluinya. Dalam keadaan 'bertapa' yang sangat tinggi itu, sang ulat akan dilingkupi oleh sebuah lapisan yang melindungi tubuhnya dari terik panas mentari dan hujan. Lapisan itu biasanya kita kenal dengan nama kepompong.
Lain halnya dengan ulat yang 'bertapa', justru manusia tidak tahu kapan saatnya mereka harus 'bertapa' untuk merenungi kehidupan ini. Manusia cenderung mengumbar nafsunya demi untuk mencari kesenangan hidup di dunia. Dan jikalau kesenangan dunia itu sudah didapatkannya, maka manusia itu akan mati-matian untuk mempertahankannya dan tak ingin kesenangan dunia itu meninggalkan dirinya. Hal itulah yang membuat manusia semakin terikat oleh dunia. Tragisnya, manusia tidak sadar bahwa umur berjalan terus. Saat mereka harus 'bertapa' merenungi kehidupan ini dan mencari jalan setelah kehidupan di dunia ini usai, dilewatkannya begitu saja hingga ajal menjemputnya.
Setelah 'bertapa' dengan khusyuk dan dilingkupi oleh kepompong, maka sang ulat tersebut akan berubah wujud menjadi seekor kupu-kupu dengan sayap yang berwarna indah. Keindahan warna kupu-kupu tersebut sebenarnya merupakan petunjuk dari GUSTI ALLAH kepada manusia. Jika manusia itu benar-benar mampu dan mau untuk 'bertapa' dan memahami dirinya sendiri, maka manusia tersebut akan menemukan hakekat kehidupan yang dicarinya. Dan ketika ia sudah mengerti dan memahami hakekat dirinya sendiri, maka manusia tersebut akan bertemu dengan GUSTI ALLAH. Dan manusia yang sudah bertemu dengan GUSTI ALLAH, maka akan dipandang oleh orang lain seperti indahnya sayap kupu-kupu.
Nah, dari uraian tersebut, kita manusia seharusnya lebih banyak merenung tentang hakekat hidup ini. Darimana kita sebelum lahir, dan akan kemana kita setelah mati. Orang Kejawen menyebutnya sebagai "Sangkan-Paraning Dumadi". Jika manusia sudah memahami hakekat kehidupan ini, maka lambat-laun ia akan bertemu dengan Sang Pencipta Kehidupan. Dan di mata orang lain, manusia yang sudah menemukan hakekat kehidupan ini akan memiliki pesona seindah warna-warni sayap kupu-kupu.c
Langganan:
Komentar (Atom)


